Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Fungsi dan Cara Kerja Pompa Air Satelit



Pompa air satelit atau submersible cocok untuk mengalirkan air dari sumber air yang dalam. Cara kerja pompa air satelit bisa Anda ketahui dari ulasan berikut ini.

Untuk memindahkan air dari suatu sumber ke tempat penampungan, dibutuhkan pompa air. Pompa air ada banyak jenisnya, salah satunya adalah pompa air satelit atau pompa submersible. Disini akan dijelaskan fungsi dan cara kerja pompa air satelit.

Setiap jenis pompa air memiliki spesifikasi tersendiri. Pengaplikasiannya tentu saja berbeda, menyesuaikan kondisi. Dalam memilih jenis pompa air, Anda harus mengetahui hal tersebut.
 
Baca juga:

Mengenal Apa itu Pompa Air Secara Umum

Sebelum mengetahui lebih dalam tentang pompa air satelit, Anda tau harus jenis-jenis pompa air yang lain. Secara umum, kita mengenal ada 3 jenis pompa air yang bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Ketiga jenis pompa air tersebut adalah pompa air sumur dangkal, pompa air sumur dalam atau Jet Pump, dan pompa air satelit atau submersible.

1. Pompa Air Sumur Dangkal dan Jet Pump

Pompa air sumur dangkal hanya mampu mengalirkan air di sumur kedalaman maksimal 9 meter. Pompa air Jet Pump mampu mengalirkan air pada sumur kedalaman 20 - 30 meter. Dengan kelebihan Jet Pump membuat harga pompa air ini sedikit lebih mahal jika dibandingkan dengan pompa air sumur dangkal.

2. Pompa Air Satelit

Pompa satelit, mampu mengalirkan air hingga 200 meter, tergantung seberapa besar tenaga motor dan ukuran impeller. Maka dari itu, jenis pompa ini sering dipilih saat tinggi permukaan air di suatu daerah sudah menurun. Dengan pompa ini, permukaan air yang semakin dalam masih bisa dijangkau.

Melihat spesifikasi tersebut, bisa sedikit menjelaskan bahwa pompa air satelit adalah pompa sentrifugal yang beroperasi di dalam sumber air, mendorong air hingga permukaan. Karena pompa diletakan dalam air, pompa ini juga sering disebut pompa air celup.

Pompa submersible adalah jenis pompa yang cukup diandalkan untuk berbagai kebutuhan pemindahan cairan. Pompa jenis ini bisa digunakan untuk mengalirkan berbagai jenis cairan, tidak hanya air. Pompa ini juga biasa digunakan di dunia industri untuk mengalirkan minyak, limbah, lumpur, dll.

Tentu saja spesifikasi pompa satelit untuk kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan industri sangatlah berbeda.

Ada spesifikasi tinggi minimal air supaya pompa air ini bisa bekerja dengan baik.   Jika pompa tidak terendam air dan pompa terus dioperasikan, akan terjadi kerusakan pada pompa.
 
Baca juga:

Komponen Pompa Air Satelit

Saat membeli pompa satelit di toko, pastikan Anda membeli seluruh kelengkapan pompanya. Kelengkapan pompa satelit adalah sebagai berikut:

1.    Pompa

Ini adalah komponen utama. Komponen inilah yang akan bekerja untuk mengalirkan air. Komponen ini akan berada di dalam sumber air. Komponen ini terbagi dalam 2 bagian, yaitu bagian motor dan bagian pompa yang sudah menjadi satu instalasi pompa.

Pompa ini tentu saja ada banyak merk nya. Anda bisa memilih sesuai dengan kebutuhan dan budget yang dimiliki.

2.    Kabel Power

Kabel yang bisa menyalurkan supply listrik dari control box ke pompa yang berada dalam sumber air. Karena menghubungkan control box yang ada di permukaan (dekat sumber listrik) dan pompa yang ada di dalam sumur, ada sebagian kabel yang harus ditanam. Maka dari itu, kabel yang digunakan memiliki
spesifikasi khusus.

Biasanya, kabelnya berukuran 3x1.5, jadi penampakannya agak pipih. Untuk kebutuhan rumah tangga, kabel yang dibutuhkan biasanya tidak lebih dari 70 meter. Untuk dayanya, tidak perlu lebih besar dari 1 HP. Jenis kabel yang berkualitas baik adalah jenis Submersible Flat Core.
 
Baca juga:

3.    Control Panel

Sebenarnya tanpa panel, pompa satelit masih bisa beroperasi. Namun sangat disarankan pada Anda untuk tetap menggunakan Control Panel.

Control Panel bisa menjadi pengaman pompa supaya pompa tetap aman. Dalam kondisi permukaan air turun dan tidak lagi merendam pompa, control panel bisa mengamankan pompa, supaya tidak mengalami kerusakan fatal.

4.    Kabel Elektroda

Jika Anda menggunakan control panel yang memiliki WLC atau water level control, kabel elektroda harus disediakan. Elektroda yang berada pada bagian ujung kabel elektroda yang akan membuat sensor WLC berfungsi. Dalam kondisi air sumur surut dan berada dibawah level aman, sensor akan bekerja dan memberi peringatan supaya pompa tidak dioperasikan.

5.    Resin

Untuk bisa menyambungkan kabel power ke perangkat pompa, dibutuhkan resin. Bagian ini tidak selalu tersedia dalam satu paket pembelian pompa. Dalam beberapa kasus, resin dijual terpisah (biasanya terjadi pada pompa dengan merk murah).

6.    Stabilizer

Untuk memasang pompa satelit, arus listrik harus stabil. Sayangnya listrik rumah tangga di Indonesia memiliki arus listrik yang tidak stabil. Voltase listrik yang tidak stabil bisa membuat perangkat pompa satelit tidak bisa bekerja dengan optimal dan bisa mengakibatkan kerusakan pada komponen elektronik.

Maka dari itu Anda juga perlu membeli stabilizer untuk bisa menjaga kestabilan arus listrik di rumah Anda.

7.    Pipa

Untuk bisa mengalirkan air, dibutuhkan pipa. Ukuran pipa juga harus disesuaikan dengan ukuran diameter pompa. Ukuran yang cukup umum digunakan adalah 3 inch dan 4 inch. Namun Anda juga perlu memperhatikan spesifikasi pipa, pada beberapa pipa menyatakan suatu ukuran, namun karena pipanya cukup tebal, pompa menjadi sulit masuk.

Baca juga:

Cara Kerja Pompa Satelit atau Submersible

Berikut ini akan dijelaskan cara kerja mesin pompa air satelit.

-    Saat tombol on pada control box dinyalakan, arus listrik akan masuk ke pompa. Dengan arus listrik tersebut, pompa akan beroperasi.

-    Air akan masuk ke stainer menuju Impeller. Kemudian air tersebut dibuang secara radial karena aksi sentrifugal. Karena hal ini, partikel air mendapatkan energi kinetik dan tekanan secara bersamaan.

-    Air kemudian masuk ke diffuser. Diffuser mengalihkan air menuju impeller selanjutnya untuk di proses. Impeller yang dirangkai secara seri akan mengalikan energi sehingga bisa menghasilkan daya dorong yang optimal untuk mengeluarkan air.

-    Air didorong menuju non slam check valve. Dengan lipatan energi yang dihasilkan, air kemudian bisa keluar melalui pipa yang sudah diatur.

Keunggulan Pompa Satelit

Pompa satelit memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:

-    Pompa satelit mampu menjangkau permukaan air yang cukup dalam. Pompa air ini cukup bisa diandalkan saat masuk musim kemarau yang sulit air.

-    Daya listrik pada pompa air ini cukup rendah.

-    Debit air yang bisa dipompa jauh lebih besar.

-    Pompa ini terendam dalam air, maka dari itu resiko terjadi kavitasi sangat minim, bahkan tidak beresiko sama sekali. Berbeda dengan jenis pompa air lain yang beresiko mengalami kavitasi.

-    Dalam beberapa kasus, pompa air jet pump atau pompa air sumur dangkal butuh dipancing supaya bisa mengalirkan air. Pompa air satelit tidak butuh hal tersebut.

-    Karena terendam dalam air, pompa air satelit tidak menimbulkan suara yang bising. Pompa juga selalu senantiasa terjaga tetap dingin, tidak beresiko terjadi over heating.

-    Karena pompa ditanam jadi tidak memakan tempat.

Pompa ini juga memiliki kelemahan. Kelemahan pompa submersible atau satelit adalah sulit diakses jika perlu perbaikan dan segelnya rawan terhadap korosi.

Itu dia sedikit ulasan mengenai fungsi, kelengkapan, dan cara kerja pompa satelit atau submersible.

Semoga ulasan di atas bisa memberi pengetahuan baru bagi Anda. Jika Anda tertarik menggunakan pompa satelit atau submersible, pastikan Anda menyiapkan seluruh kelengkapan dan memperhatikan spesifikasi pompanya (Sentramesin.com)

6 komentar untuk "Mengenal Fungsi dan Cara Kerja Pompa Air Satelit"

  1. Berapa ukuran stabilizer yang diperlukan untuk pompa submersible dengan daya 375 watt?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika tujuannya untuk menstabilkan listrik PLN maka gunakanlah stabilizer / stavolt yang 1000A.

      Tetapi jika tujuannya untuk agar pompa satelit hemat listrik atau mencegah breaker turun / njegleg saat menghidupkan pompa maka gunakanlah alat soft start, carilah minimal softstart yang 6 Ampere.

      Seperti kita ketahui, semua jenis pompa air akan memakan daya listrik yang besar hingga 2x lipat dari watt yang tertera di pompa tsb.

      Misalnya di pompa tertera watt nya 250W maka saat start akan "memakan" daya listrik hingga 2x lipatnya (bahkan bisa lebih).

      Penggunaan alat soft start terbukti mampu mencegah listrik njegleg saat start awal sekaligus membuat pompa hemat listrik. Alat soft start juga sangat cocok digunakan untuk pompa atas tanah yang sering hidup mati (pompa otomatis).

      Demikian dan semoga penjelasan saya membantu...

      Hapus
  2. berapa meter jarak dasar sumur samapi dengan pompa yg dipasang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau batas dasar sumur sampai dengan pompa celup idealnya lebih dari 4 meter agar tanah di dasar sumur tidak ikut terhisap.

      Tetapi itu bukan suatu yang mutlak, harus diliaht juga faktor lainnya seperti diameter casing pompa, kapasitas pompa (besar/kecil) dan panjang atau pendeknya pipa output.

      INTINYA begini,

      Jika pompa celup yang digunakan semburannya sangat kuat maka sebaiknya jarak pompa dengan dasar sumur minimal 4 meter agar tanah di dasar tidak ikut terhisap.

      Tetapi jika pompa yang digunakan semburannya kecil maka jaraknya boleh kurang dari 4 meter dari dasar sumur bor.

      Demikian dan semoga membantu...

      Hapus
  3. Izin bertanya kalau sekring protektor dalam box sibel dicabut dan di isolasi saja memakai solasi
    an karena sering jeglek tidak akan berdampak terbakar pada box sibel nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya tentu beresiko terbakar atau paling tidak kabelnya akan terlalu panas dan meleleh.

      Saran saya caritau dulu apa penyebabnya saklar di box pompa submersible sering njeglek Terima kasih

      Hapus

Silahkan bertanya atau berkomentar...